S U K S E S


Setiap individu memiliki standar yang berbeda dalam memaknai sebuah arti kesuksesan.

Kita beranggapan bahwa sukses adalah ketika kita memiliki rumah besar, kendaraan mewah, pasangan hidup yang tampan ataupun cantik dan anak-anak yang sehat dan pintar. Singkatnya makna sukses adalah mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita lah yang menilai apakah kita sudah sukses atau belum ?
SUKSES itu adalah sebuah PROSES menuju kesuksesan itu sendiri. Sebab, tidak sedikit dari kita yang telah memiliki kerajaan bisnis yang mapan. Hidup di lingkungan sosialita yang terpandang dan disegani. Berkerabat dengan pejabat terhormat. Nilai nominal rupiah yang menderetkan angka seperti parade tentara. Terdeposito aman dan tidak habis hingga tujuh generasi, tapi hambar dari rasa BAHAGIA. Lelah dengan topeng yang harus dipakai guna menutupi bopeng yang merupa. Ingin terlihat sempurna justru derita yang dirasa.
Bandingkan dengan pola kehidupan sebuah keluarga sederhana yang masih menikmati makan bersama sekalipun bahan pokoknya adalah hasil hutangan dari warung tetangga. Akan tetapi apabila kesulitan berumah tangga yang dihadapi dengan komitmen kuat dari mahligai CINTA yang dibina mampu melipur lara menjadi tawa.

Jadi bila demikian Apa arti S U K S E S sebenarnya?

Hidup ini seperti bermain suling. Bila intonasi nada-nada dari lobang-lobang suling itu tidak tepat dengan keharmonisasian jari jemari ketika meniupnya, sudah dipastikan terdengar sumbang. Irama yang dihasilkan jauh dari kata merdu, mungkin memekakkan telinga. Bukan keharmonisasian nada yang terdengar bisa-bisa kita dimarahi tetangga.

Bagi anda yang berasumsi bahwa kesuksesan adalah keseimbangan dalam segala hal. Maka bila semua bentuk materialism yang sudah terpenuhi, sementara hanya satu saja kebutuhan biologis yang harus sabar menanti. Belum memiliki pasangan yang legal dimata hukum agama dan negara. Belum memiliki keturunan. Adalah belum sukses ?

Success is having achieved that which we determine we will do !. We determine what success is for us. It’s not based on any judgment other than our own. It isn’t dependent upon materialistic measurements. And, for some, success is the journey, itself

Dalam Al Qur’an surat Al Mu'minun, Surat ke 23 ayat 1 hingga 7 tersirat lima indikator sukses ini, yaitu :
(1) Khusuk dalam sholatnya;
(2) Meninggalkan tindakan-tindakan yang sia-sia;
(3) Selalu menunaikan kewajiban berzakat;
(4) Selalu menjaga kehormatannya;
 (5) Selalu menjaga amanat dan janji yang dibuat.

Tapi di kitab kepercayaan manapun, saya yakin kalau Kesuksesan itu tidak ada yang gratis, ia butuh "DUIT". Doa, Usaha, Ibu dan Tawakal untuk merealisasi mimpi-mimpi sukses tersebut.

Rejeki dan jodoh itu ada di tangan Tuhan, dan akan tetap ditangan Nya sampai kita mengusahakan untuk mendapatkannya. "Surga itu di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdāmil ummahāt)." Keridhaan ibu memperjelas kesuksesan yang kita ciptakan dikepala kita. Berserah diri kepada Allah seutuhnya sebaik-baiknya rencana kita, maka rencana Allah-lah yang paling sempurna. Sukses adalah hal yang relatif. Semua orang berhak mendeskripsikan apa saja sukses itu di mata mereka. Namun kesuksesan hakiki di dunia ini adalah ketika kita merasa bahagia dan orang lain bahagia karena kita. Kita bermanfaat tanpa memanfaatkan orang lain. Dalam ilmu NLP disebut sebagai Kebahagiaan yang ekologis Win - Win - Win. Hak sukses itu diperoleh dengan PERSIAPAN yang terus menerus dan tindakan nyata. Sukses diperuntukkan bagi kita yang SIAP dan berhak karena PERSIAPANNYA !

"Kullukum rā’in wa kullukum masūlun ‘an ra’iyyatihi"
Setiap makhluk yang bernyawa itu adalah pemimpin. Maka tanggung jawab atas apa yang dia pimpin itu pasti akan dipertanyakan. Begitu juga dengan kesuksesan, wajib bagi kita mempertanggung jawabkan di hadapan Illahi Rabbi. Karena kita tidak tahu kapan, dimana, dan kondisi seperti apa ketika maut menjemput kita marilah kita persiapkan kesuksesan yang penuh makna dan manfaat ketika kita kembali ke alam baka untuk selamanya.
HTML Guestbook is loading comments...

Samudera Aksara

Archive