Manusia mempunyai PETA REALITA yang terbatas. Apa yang dipikirkan, dikatakan dan /atau dilakukan seseorang tergantung dari keluasan dan kekayaan PETA-nya.
Tidak semua yang seseorang NIAT-kan bisa didukung secara sempurna oleh perkataan atau tindakannya.
PERILAKU seseorang tidak bisa menjadi indikasi mutlak NIAT-nya.
Penilaian dan pemaknaan bermanfaat terhadap PERILAKU seseorang, termasuk PERILAKU diri sendiri, adalah PISAHKAN antara NIAT dari PERILAKU tersebut.
Ini berarti tidak menyamakan, apa yang dilihat, didengar, dan dialami dari orang lain, dengan apa yang di-NIAT-kan nya. Pertanyaan “Apa yang sebenarnya saya/kamu NIAT-kan dengan kata/tindakan itu?” bisa sangat bermanfaat.
Ini berarti tidak menyamakan, apa yang dilihat, didengar, dan dialami dari orang lain, dengan apa yang di-NIAT-kan nya. Pertanyaan “Apa yang sebenarnya saya/kamu NIAT-kan dengan kata/tindakan itu?” bisa sangat bermanfaat.
