Sebuah perilaku (perkataan atau tindakan) selalu didasari oleh NIAT POSITIF. Bahkan perilaku dilabel sebagai jahat, kasar dll., punya NIAT POSITIF dibelakangnya.
Seorang pria yang merampok, NIAT POSITIF-nya misalnya untuk beri makan istri dan anaknya.
Seorang anak yang memukul adiknya mungkin didasari NIAT melindungi hak milik mainannya.
Rasa takut kita, bisa didasari NIAT kita untuk berhati-hati. Ini bukan berarti kita membenarkan perilaku yang tidak baik. Ini berarti kita paham bahwa setiap orang mempunyai keterbatasan PETA.
Cara bermanfaat untuk merubah perilaku adalah mencari NIAT POSITIF dibelakangnya, lalu cari pilihan perilaku untuk penuhi NIAT itu.
Behind every behavior there is a positive intention.
The person doing a behavior has a positive intention at a deep structure level. When we are changing unwanted behaviors or habits, and moving toward healing, it is necessary to find the deep structure or original intention behind the behavior. We then create new and better choices that preserve the positive intention.
Every behavior has a positive intent in some context. A behavior is always valuable somewhere at some time. Anger is useful when someone is under attack. Anger out of context may be an attempt to get people to understand. It may not however be useful or gain the desired result.
