NLinguistikProgram

 

Neuro Linguistic Program (NLP) mengidentifikasi dan menentukan proses dan pola pikir dari setiap top performance untuk menemukan perbedaan antara kompetensi dan kesempurnaan (human excellence)

NLP dapat diuraikan menjadi 3 bagian, yaitu 
  1. Neuro merujuk pada proses neurologis dari melihat, mendengar, merasakan, menghirup dan perabaan, yang kemudian membentuk pengalaman. 
  2. Liguistic merujuk pada cara kita menggunakan bahasa untuk merepresentasikan, mengorganisasikan pengalaman dan mengkomunikasikannya dengan orang lain. 
  3. Programming merujuk pada strategi dan teknik yang digunakan untuk mengorganisasikan proses internal yang pada akhirnya akan membawa hasil akhir. 
Perilaku sukses, sangat ditentukan oleh syaraf otaknya (neuro) dalam memprogram diri (otak) atau mempersepsikan diri terhadap setiap stimulus dari luar. 

Dengan bantuan bahasa, otak mampu merumuskan setiap bentuk perilaku sukses. 
Dengan bahasa pula, otak akan membuat sebuah program perilaku sukses: dari soal sikap positif meniru atau menduplikasi, hingga tindakan nyata. Oleh karenanya disebut Neuro-lingusistic Programming

Contoh, 
Bila Anda menerima stimulus dari luar –cerita seorang yang sukses misalnya—kemudian Anda tertarik dan otak Anda segera membuat program diri untuk menirunya, dan membuat sejumlah program-program sukses, maka yang demikian disebut neuro-linguistic programming (NLP). 

Dengan kata lain, 

NLP adalah bicara soal bagaimana syaraf (neuro) membuat suatu program perilaku tertentu (modelling) yang disebut internal programming dan bagaimana program itu dapat diekspresikan dalam bentuk perilaku yang disebut behavioural success. 

Untuk sukses berkomunikasi harus dibangun keselarasan. Tanpa keselarasan (persamaan persepsi), maka akan muncul resistensi. 

1. Menyesuaikan (Pacing). 
Dalam tahap ini, kita mencocokkan aspek-aspek perilaku eksternal kita, sesuai dengan aspek-aspek eksternal perilaku lawan bicara kita. 
Misalkan, 
kita ikuti cara lawan bicara kita menggerakkan tangannya, menyilangkan kakinya, pandangan matanya. 
Cara bernafasnya, gesture, ekspresi dengan kata lain micro behavior dan macro behavior nya kita tiru (model) 

2. Melangkah (Action). 
Melangkah merupakan proses lanjutan dari penyesuaian gerak lawan bicara. 
Pada tahap ini, kita tetap harus menyesuaikan gerakan tubuh dan berbicara dengan menggunakan pilihan kata dan frase mereka. 
Perhatikan lawan bicara dalam menyikapi situasi dan posisikan diri kita dalam sudut pandang mereka. 
Pada dasarnya, berjalanlah dengan cara mereka berjalan, berbicara apa dan bagaimana mereka berbicara. Tahap ini akan membantu kita membangun keselarasan yang kokoh secara sadar maupun secara bawah sadar. 

3. Memimpin (Leading)
Pada tahap ini, kita akan membuat lawan bicara mengikuti sikap dan pembicaraan kita. 
Jika sikap orang lain berubah dan mengikuti sikap kita, berarti kita memiliki keselarasan sadar yang tinggi. Bila seseorang mengikuti kita menyilangkan kaki dan terus mengikuti cara kita bersikap, berarti lawan kita sudah bisa kita arahkan sesuai dengan keinginan kita. 

Meniru tingkah laku, pola tindakan, kebiasaan-kebiasaan, belief dan cara berpikir orang sukses untuk mengikuti kesuksesannya. 

Mempengaruhi keputusan orang lain, dengan cara terlebih dahulu melakukan penyelarasan verbal dan nonverbal dengan orang yang akan kita pengaruhi tersebut. Sementara, secara tidak sadar, kita sendiri sebenarnya juga selalu dihujani dengan setimulus-stimulus yang bisa ditangkap oleh indera kita, yang secara tidak sadar juga akan mempengaruhi diri kita. 

Aktifitas otak pada dasarnya adalah aktifitas mencatat, merekam dan mengolah seluruh informasi yang diterima dari lingkungannya melalui panca indra. Kehebatan otak adalah merekam apa saja yang kita dengar, lihat, dan rasakan baik secara sadar atu pun tidak sadar. 

Rasulullah Shallalahu Alaihi Wasallam : “Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan dari kaum tsb.” (HR Abu Dawud). 

Rasulullah, Muhammad SAW adalah teladan yang paling sempurna. Dengan mengikuti sunah-sunahnya, berarti kita sedang melakukan Neuro Linguistic Programming, me model menuju manusia yang sukses. 

Bayangkan, kita shalat, mengikuti cara Nabi melakukan shalat. 
Kita bekerja, mengikuti cara Nabi bekerja. 
Kita tidur, mengikuti cara Nabi tidur. 
Kita makan, mengikuti cara Nabi makan. 
Kita berpakaian, mengikuti cara Nabi berpakaian. 
Kita bergaul, mengikuti cara Nabi bergaul. 
Kita berakhlak, mengikuti cara Nabi berakhlak. 
Kita berperilaku, mengikuti cara Nabi berperilaku. 
Kita berpikir, mengikuti cara Nabi berpikir… Subhanallah, andaikan kita mengikuti segala yang dicontohkan Nabi, maka Insya Allah kita juga akan mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat seperti Nabi Muhammad SAW. 

 *** 
 Berbagai P r i n s i p & T e k n i k 

NLP MODELLING 

NLP adalah teknologi modelling. 

Dimana apabila seseorang bisa melakukan sesuatu, dan kita bisa mencacah strategi mentalnya, kita bisa mengikuti strategi yang sama untuk mencapai hasil yang sama di konteks kita. 

NLP dipenuhi oleh berbagai prinsip dan teknik sukses, yang dimodel dari berbagai orang-orang sukses dari berbagai bidang atau konteks. Semuanya diformulasikan dalam presuposisi NLP dan teknik-teknik NLP. Mempelajari NLP juga berarti kita mempelajari cara memodel sukses yang kita inginkan atau mempermudah kita untuk mendapatkan model sukses yang kita inginkan. 

RAPPORT 

Rapport adalah kemampuan untuk menjalin hubungan, salah satu prinsip dan teknik komunikasi dan membangun hubungan yang paling populer di dunia. Dan Rapport menyangkut hubungan dengan diri sendiri maupun orang lain. Rapport dibangun dengan prinsip pacing-leading dan matching-mirroring. Prinsip pacing berarti menyamakan atau menyesuaikan. Pemahaman praktisnya adalah ‘menyamakan frekuensi’. Dengan penyamaan ini, tahap berikutnya, yakni ‘leading’ bisa dilakukan. Tahap pacing bisa dilakukan dengan prinsip matching-mirroring. Prinsip ini dijalankan dengan melakukan berbagai penyesuaian dalam posisi tubuh, gerak-gerik, verbal, mimik, ekspresi, dll. 

ANCHOR 

Perilaku manusia mengikuti pola stimulus-respon, dimana perilaku manusia dipicu oleh stimulan tertentu. Di NLP ini dipelajari melalui struktur internal, yakni apa yang mengawali atau memicu sebuah perilaku, misalnya apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dll. Pemicu yang telah terbentuk untuk sebuah perilaku secara berulang atau yang menjadi habit (entah dianggap baik atau buruk – dalam bahasa NLP: disebut sebagai Anchor. Misalnya secara habit, dengan melihat sesuatu seseorang menjadi takut. Atau dengan mendengar sesuatu, seseorang menjadi percaya diri. Mencium aroma tertentu, ingat kepada seseorang, atau mendengar lagu tertentu mengingatkan pada peristiwa tertentu. Anchor tercipta bisa secara tidak disadari, bisa juga dikreasikan (dibuat) secara sengaja. Anchor dikenali, dievaluasi, diruntuhkan (collapsing), atau diciptakan, menggunakan kelima indera, sebagai komponen internal strukturnya. 

SISTEM REPRESENTASIONAL 

Manusia menangkap informasi dari dunia eksternal melalui kelima indera – visual (penglihatan), auditory (pendengaran), kinesthetic (perasa), olfactory (penciuman) dan gustatory (pengecap). Dan untuk bisa menimbulkan pemahaman terhadap dunia luar tersebut, seseorang perlu mempunyai representasi dunia luar tersebut di dalam pikirannya. Ia entah harus punya sebuah bentuk visual yang bisa dipahami atau bisa disimpulkan sebagai apa, bentuk kata-kata yang punya makna tertentu, dll. Bagaimana pikiran kita membuat perwakilan dunia luar ini disebut Sistem Representasional. Perwakilan di dalam dunia internal manusia ini juga menggunakan kelima indera. Jadi ada seseorang yang dilihat di dunia luar, lalu ada bentuk orang tersebut di dunia internal. Atau ada seseorang di dunia luar, lalu ada persepsi mengenai orang tersebut di pikiran kita. Berbagai perilaku dan perasaan manusia terhadap sesuatu atau seseorang, dipengaruhi bagaimana kita merepresentasikan sesuatu atau seseorang di pikiran kita. Berarti, apabila kita merubah representasi kita terhadap sesuatu atau seseorang, sikap kita pun berubah. 

SUBMODALITY 

Setiap representasi mempunyai detil dan spesifik yang bisa dikenali dan dikelola. Visual misalnya mempunyai bentuk, warna, jarak, ketajaman gambar, dimensi (2D atau 3D), ukuran (besar/kecil), fokus dll. Atau suara misalnya mempunyai tempo (cepat/lambat), jarak (jauh/dekat), stereo/mono, volume dll. Perasaan misalnya punya letak, gerakan, sensasi berat/ringan panas/dingin, keras/lembut, dll. Spesifik atau detil dari representasi tersebut disebut sebagai Submodality. Di NLP, dipelajari bagaimana merubah submodality sebuah pengalaman. Misalnya rasa takut, mempunyai visual yang bisa dievaluasi bentuknya, ukurannya, warna, kejelasan gambar, dll. Dan untuk mempengaruhi rasa takut, submodality-nya bisa diubah. Misalnya ketajaman gambarnya dikurangi, ukurannya diperkecil, jarak dijauhkan, dll. 

STRATEGI 

Perilaku manusia, dihasilkan oleh struktur berupa tahapan atau sekuens beberapa representasi. Struktur ini disebut sebagai strategi. Urutan-urutan representasi dalam pikiran manusia, untuk menghasilkan sebuah perilaku tertentu, bisa dievaluasi, menggunakan sistem representasi. Misalnya, seseorang yang berani mengutarakan pendapatnya, memulai dengan membayangkan (visual) sesuatu dengan kualitas gambar yang sangat tajam dan terang, lalu ia berkata-kata (auditory) di dalam kepalanya “Saya pasti bisa”, lalu ia memegang dadanya (kinesthetic), dan perasaan beraninya timbul. NLP adalah mengenai bagaimana mendapatkan berbagai model internal yang bermanfaat, dan menginstallnya ke orang yang membutuhkan dan menginginkannya. 

PRESUPPOSITIONS OF NLP 

Seperti halnya berbagai ilmu dan teknologi, NLP pun punya dasar atau landasan berpikir dan bertindak. Dasar atau landasan ini disebut Presuppositions of NLP. Presuppositions digali, didapatkan dan dirumuskan berdasarkan model-model bermanfaat di berbagai konteks. Presuppositions ini tidak perlu dipertanyakan kebenarannya, hanya diadaptasi dan dihidupi, dan dilihat, dirasakan manfaatnya secara subyektif. Presuppositions ini juga yang menjadi landasan berbagai prinsip, teknik, metode di NLP. 

TEKNIK-TEKNIK NLP 

Di NLP terdapat banyak sekali teknik dan metode perubahan yang bermanfaat. Bahkan berbagai teknik baru hasil modifikasi teknik lama terus diciptakan setiap tahun oleh para pengembang maupun peminat NLP. Di antara berbagai teknik tersebut, yang populer antara lain. 

Fast Phobia Cure 
Swish Pattern 
Belief Change Tehnik 
Changing Personal History 
Meta Model 
Meta Program 
Reframing 
Six Steps Reframing 
New Behavior Generator 
Parts Integration 
Timeline 
Disney’s Creative Strategy 
Perceptual Positions 
Neurological Level 

NLP hanyalah memetakan struktur agar bisa dimanfaatkan secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu, seperti lebih percaya diri, terbebas dari gangguan emosional, dan lain-lain. 

Hipnosis adalah proses melakukan induksi (membuat seseorang masuk ke dalam trance state / rileks), lalu melakukan proses penginstallan sugesti. Di NLP banyak sekali teknik yang tidak memerlukan hipnosis. 

NLP mempelajari bagaimana mencapai diri yang gemilang (Excellence) demi mencapai tujuan dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri dan bertanggung jawab terhadap pikiran dan perbuatan, dengan memaksimalkan potensi yang telah dikaruniakan oleh sang Pencipta. 


HTML Guestbook is loading comments...

Samudera Aksara

Archive